Akhir-akhir ini berkembang suatu perdebatan mengenai
bentuk bumi kita, apakah bentuknya bulat ataukah datar. Pengetahuan yang selama
ini diketahui umumnya orang adalah bahwa bumi itu bulat, namun berkembang juga
pemahaman bahwa bumi itu datar atau disebut juga pemahaman flat earth. Beberapa
ulama sebenarnya telah membahas hal ini, mereka membahas masalah bentuk bumi
dari perspektif syariat. Mayoritas mereka mengatakan bahwa bumi ini bulat,
namun perlu diketahui juga bahwa ada beberapa ulama ada yang menafikan bahwa
bumi itu bulat.
berikut adalah kutipan yang diambil dari http://www.ngopo.com/2016/07/inilah-penjelasan-para-ulama-islam-tentang-bumi-datar.html
Tentunya masing-masing mereka berdalil dengan
yang tersirat dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam yang mengabarkan tentang alam semesta ini.
Pendapat Yang
Mengatakan Bumi itu Bulat
Sebenarnya jauh sebelum Galileo mengemukakan
pendapatnya tentang bumi itu bulat, sudah banyak para ulama dan ilmuan Islam
yang mengatakan bahwa planet bumi itu bentuknya bulat. Terdapat lebih dari satu
keterangan ijma’ (kesepakatan ulama) bahwa bumi itu bulat sebagaimana dikutip
dari situs konsultasisyariah.
Diantaranya adalah keterangan Syaikhul Islam, yang beliau nukil dari Abul
Husain Ibnu al-Munadi.
Syaikhul Islam mengatakan,
Imam Abul Husain Ahmad bin Ja’far al-Munadi, -
termasuk ulama yang masyhur dengan ilmu atsar dan karya-karya besar dalam
berbagai cabang ilmu agama, termasuk generasi kedua di kalangan ulama
hambali, beliau mengatakan,
“Tidak ada perbedaan di kalangan ulama bahwa
langit itu seperti bola, demikian pula mereka sepakat bahwa bumi dan semua
gerakannya, baik darat maupun lautan, seperti bola.” (Majmu’ al-Fatawa, 25/195)
Syaikhul Islam juga mengatakan,
Galaxi tata surya itu melingkar menurut ulama
kaum muslimin. Ada beberapa ulama yang menegaskan ijma’ (sepakat) dalam masalah
ini. seperti Abul Husain Ahmad bin Ja’far bin al-Munadi. Demikian pula yang
menegaskan ijma’ tentang hal ini adalah Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm, dan
Abul Faraj Ibnul Jauzi. Dan para ulama meriwayatkan hal itu dari para sahabta
dan tabi’in dengan sanad yang makruf. (Majmu’ al-Fatawa, 6/586)
Imam Ibnu Utsaimin mengatakan,
Bumi itu bulat berdasarkan dalil dari al-Quran,
realita dan keterangan para ulama.
Selanjutnya Imam Ibnu Utsaimin menyebutkan
beberapa dalil berserta penjelasannya, diantaranya,
Firman Allah,
“Dia melingkupkan malam atas siang dan
melingkupkan siang atas malam.” (QS. az-Zumar: 5)
Selanjutnya, beliau menjelaskan,
At-Takwir (melingkupkan) maknanya menjadikan
sesuatu seperti lingkaran, seperti lingkaran penutup kepala (imamah). Dan kita
ketahui bahwa siang dan malam silih berganti di bumi ini. ini membuktikan bahwa
bumi itu bulat. (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb).
Dan mari kita lihat beberapa perkataan ulama
Islam lainya sebagaimana dikutip dari situs dakwahmedia berikut
ini: Ilmuan Islam, Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M / 732H - 808 H): “Ketahuilah,
sudah jelas di kitab-kitab para ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi
berbentuk bumi.” (Muqaddimah Ibnu Khaldun, Kairo).
Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti
bumi berbentuk bulat adalah bintang-bintang dan planet-planet yang berbentuk
bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad).
Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama
Islam klasik yang menyebutkan di dalam bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di
antara buku tersebut adalah:
1. Muruj Al-Dzahab wa Ma’adin Al-Jauhar, oleh
Mas’udi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346 H).
2. Ahsan Taqasim fi Ma’rifah Al-Aqalim, oleh
Al-Maqdisi (w. 375 H)
3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal
4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry
5. Ruh Al-Ma’ani, oleh Imam Al-Alusi (ulama
tafsir Al-Qur’an)
6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama
tafsir Al-Qur’an)
7. Dan lain-lain.
Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan
Al-Qur’an?
Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mar’i
dalam bukunya “Mausu’ah Al-Ilmiyah fi I’jaz Al-Qur’anul Karim” (Penerbit
Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari isyarat
Al-Qur’an. Demikian juga para ahli tafsir lainnya.
Ada satu ayat Al-Qur’an lagi yang patut kita
perhatikan sebagai tambahan penjelasan masalah ini, inilah jawaban telak
tentang tuduhan bumi itu datar menurut Alqur’an:surat Az-Zumar ayat 5
“Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi
dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan
siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan
menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Mulia, Maha
Pengampun.” (QS.Az-Zumar:5)
Kata “at-takwir” artinya adalah menggulung. Pada
ayat di atas dengan jelas Allah berfirman bahwa malam menggulung siang dan
siang menggulung malam. Kalau malam dan siang dapat saling menggulung, pastilah
karena keduanya berada pada satu TEMPAT YANG BULAT secara bersama-sama.
Bagaimana keduanya dapat saling menggulung jika berada pada tempat yang datar?
Kalau saja kejadian itu pada tempat yang datar, mestinya akan lebih tepat jika
dipakai kata MENIMPA atau MENINDIH.
Dari keterangan ayat di atas juga dapat
diperoleh gambaran bahwa pada permukaan bumi ini setiap saat, separuh
permukaannya senantiasa malam, dan separuh lagi permukaannya adalah siang hari.
Hal ini dapat digambarkan dari keterangan ayat, dimana seolah-olah bagian
kepala dari sang malam itu menggulung bagian ekor dari sang siang, namun pada
saat yang sama bagian kepala dari sang siang sedang menggulung pula bagian ekor
dari sang malam. Sebanyak bagian siang yang digulung malam, maka pada saat yang
bersamaan, sebanyak itu pula bagian malam yang sedang digulung oleh sang siang.
Sekali lagi, keterangan ini menggambarkan bahwa terjadinya hal menakjubkan
tersebut di atas bumi, hanya jika permukaan BUMI ITU BULAT adanya!
Pendapat Yang Mengatakan Bumi itu Datar
Selain pendapat para ulama di atas yang mengatakan bahwa bumi itu bulat,
perlu diketahui bahwa ada juga beberapa ulama yang menafikan bahwa bumi itu
bulat seperti yang kami kutip dari situs Muslim.or.id. Al-Qahthaniy Al-Andalusy dalam kitab Nuniyah-nya
mengatakan :
“Telah berbohong ilmuan dan astronom yang semisal … mereka mengklaim atas
ilmu Allah”
“Bumi menurut mereka bulat … mereka bergandengan dengan pendapat ini”
“Bumi menurut ahli ilmu agama adalah datar … dengan dalil yang jelas dari
Al-Quran”.
Demikian juga dalam Tafsir Jalalain, ketika menafsirkan ayat
وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
“Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (Al-Ghaasyiyah: 20).
Dijelaskan bahwa dzahir ayat bumi itu (سُطِحَتْ) “sutihat” menunjukkan bumi
itu (سطحية) “sathiyyah”. Makna ‘sutihat’ zahirnya menunjukkan bahwa bumi itu
datar dan dijelaskan oleh ulama, bukan bulat sebagaimana dikatakan oleh ahli
astronom”.
Demikian juga Al-Qurthubi dalam tafsirnya, membantah bahwa bumi bulat,
ketika menafsirkan ayat,
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan
Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Hijr: 19).
Beliau Al-Qurthubi berkata,
“Ini adalah bantahan bagi mereka yang menyangka bahwa bumi itu seperti
bola”.
Dari sini kita ketahui bahwa ada ulama yang menyelisihi klaim ijma’ yang
menyatakan bumi itu bulat sebagaimana disebutkan di atas.
Dalil-dalil yang digunakan kedua pendapat, dari Al-Quran dan As Sunnah.
Masing-masing pendapat yang ada berdalil dengan Al Quran dan Sunnah dan saling
membantah. Jika membahas dalil-dalil mereka maka cukup panjang, maka kita beri
beberapa contoh saja:
1) Dalil bahwa bumi itu bulat menurut pro bumi bulat, surat Az Zumar ayat 5
Allah berfirman,
“Dia menutupkan/menggilirkan (takwrir) malam atas siang dan
menutupkan/menggilirkan siang atas malam” (Az-Zumar : 5).
Pro bumi bulat berkata bahwa takwir itu bermakna lingkaran atau melingkari,
misalnya melingkari penutup kepala imamah, karenanya bumi itu bulat-bola
bergantian siang dan malam.
Pro bumi datar membantah bahwa justru itu dalil bahwa bumi itu datar dan
berbentuk lingkaran (piring bulat), matahari dan bulan berputar melingkar di
atas bumi dan menggantikan siang dan malam.
2) Dalil bumi itu datar menurut pro bumi datar, surat At Thur ayat 6
Yaitu posisi baitul makmur (ka’bah penduduk langit) yang berada tepat
sejajar di atas ka’bah dunia di Mekkah
“Dan demi Baitul Ma’mur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang
di dalam tanahnya ada api,” (QS. At-Thur: 4-6)
Al-Baghawi rahimahullah berkata,
“Baitul Makmur: banyaknya yang memenuhi dan penduduknya, yaitu rumah di
langit sekitar ‘Arsy dan sejajar dengan Ka’bah bumi” .
Pro bumi datar berkata: “Bagaimana mungkin bumi bulat-bola dan
berputar kemudian baitul makmur sejajar dengan baitullah di Mekkah, bagaimana
bisa sejajar kalau bumi-bulat berputar? berarti baitul makmur mutar-mutar di
atas langit ikut bumi? Ini tidak masuk akal. Kalau bumi datar maka masuk akal
jika sejajar”.
Pro bumi bulat membantah: “bisa jadi, ini hal ghaib yang tidak bisa
masuk akal manusia, banyak hal ghaib yang tidak masuk akal kita sekarang,
seperti di hari kiamat ada yang berjalan dengan wajahnya dalam Al-Quran. Orang
dahulu tidak masuk akal jika ada yang bisa pergi ke tempat yang jauh dalam
semalam saja, di zaman sekarang bisa saja dengan pesawat super cepat”.
3) Dalil bumi datar menurut pro bumi datar, surat Al Ghasyiyah ayat 20
Ayat yang menjelaskan bahwa bumi itu dihamparkan. Allah berfirman,
“Dan (apakah manusia tidak mau memikirkan) bagaimana bumi itu dihamparkan?”
(Al-Ghasyiyah: 20).
Pro-datar berkata: “ini sangat jelas mengatakan bumi dihamparkan,
menghamparkan permadani misalnya, tentu pada benda yang datar”.
Pro-bulat membantah: “silahkan lihat penjelasan ulama semisal syaikh
Al-Utsaimin dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah yang menjelaskan bahwa bumi itu datar
bagi pandangan manusia dari bumi, sedangkan bentuk sebenarnya adalah
bulat-bola”.
4) Dalil bumi bulat menurut pro bumi bulat, klaim ijma’ dari Syaikhul
Islam, Ibnu Hazm dan beberapa ulama lain.
Namun klaim ijma’ ini perlu dikritik karena adanya pendapat lain dari ulama
terdahulu seperti Al Qurthuby dan penulis Tafsir Jalalain yang telah di
sebutkan di atas.
Sebenarnya masih banyak lagi dalil-dalil lainnya yang menjadi pembahasan
dua kubu dan kita cukupkan saja contohnya sebagaimana di atas.
Tidak ada dalil yang tegas menyatakan bahwa bumi bulat atau datar. Setelah
kita melihat pendalilan dua kelompok yang berbeda pendapat, maka kita dapatkan
dalam satu dalil yang sama, bisa mereka gunakan untuk mendukung pendapat mereka
masing-masing yang bertentangan padahal dalilnya sama. Memang dalam Al-Quran
dan Sunnah tidak didapatkan dalil yang tegas dan jelas mengenai hal ini yang
menyebut dengan tegas “bumi bulat-bola” atau “bumi datar”.
Kita bisa lihat yang pro-bulat menggunakan penjelasan syaikh Al-‘Utsaimin
mengatakan bahwa bumi itu bulat dengan dalil dan penjelasan oleh Syaikh. Akan
tetapi di sisi lain, Syaikh Al-Ustaimin dan juga Syaikh Bin Baz berpendapat
bahwa bumi adalah pusat tata surya dan tidak berputar sedangkan matahari yang
mengelilingi bumi. Tentu ini bertentangan dengan sebagian orang yang pro bumi
bulat, yang mereka menyakini bahwa bumi itu bulat dan mengelilingi matahari.
Tentunya Syaikh Al-‘Utsaimin dan Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa matahari
mengelilingi bumi dengan penjelasan dalil dalam Al-Quran dan Sunnah. Syaikh
Utsaimin menjelaskan,
“Pendapat kami, matahari yang mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian
siang dan malam, kami berpegang teguh dengan dzahir Al-Quran dan Sunnah bahwa
matahari itu yang benar-benar mengelilingi bumi”.
Syaikh Bin Baz juga menafikan bahwa bumi berputar (berarti matahari yang
berputar mengelilingi agar terjadi siang dan malam), beliau berkata,
“Adapun perputaran bumi maka aku ingkari dan aku telah jelaskan dalil tidak
benarnya (perputaran bumi)”.
Dalil yang mereka gunakan untuk pernyataan “matahari mengelilingi bumi”
juga banyak, salah satunya yang menurut mereka cukup jelas bahwa matahari
bergerak mengelilingi bumi, yaitu hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa
matahari bergerak di peredarannya dan tatkala sampai di bawah Arsy maka
matahari bersujud.
Dari Abu Dzar bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda, “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi?”
Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui?” Beliau bersabda,
“Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di
bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan
kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun
kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai
ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti
itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau
datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian
berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga
sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dikatakan padanya:
‘Bangunlah, terbitlah dari arah barat’, maka dia pun terbit dari barat.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Tahukah
kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”.
Akan tetapi yang mengatakan bahwa “bumi mengelilingi matahari” bisa
membantah juga: matahari itu memang bergerak dan mengelilingi pusat tata surya.
Mereka berpegangan pada fatwa ulama yaitu Syaikh Al-Albani yang menyatakan
bahwa bumi itu berputar dan beliau pun membawakan dalil dan penjelasannya.
Syaikh Al Albani berkata:
“Kami sejatinya tidak ragu bahwa perputaran bumi merupakan fakta yang
ilmiah dan tidak bisa dibantah”.
Demikianlah, kesimpulannya mengenai apakah bumi datar atau bulat-bola, maka
tidak kita dapatkan dalil yang tegas menyebutkan “bumi itu bulat” atau “bumi
itu datar”.
Yang benar adalah sesuai dengan penelitian dan fakta ilmiah ilmu dunia.
Apakah bumi datar atau bulat maka kita kembalikan lagi kepada penelitian dan
fakta ilmiah. Hal ini dicerminkan dari sikap Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani di mana beliau menggabungkan kedua ilmu yaitu fakta ilmu dunia (yang
menurut beliau benar) dan “yang tersirat” dalam Al-Quran dan Sunnah.
Patut direnungi oleh sebagian kecil saudara kita muslim yang mungkin saling
berdebat apakah bumi itu bulat atau datar sampai tahap mencela, menyindir dan
sampai bermusuhan dalam masalah ini, padahal mereka bersaudara dalam Islam dan
yang lebih penting hal ini bukanlah permasalahan aqidah.
Kesimpulan dari
tulisan ini :
1.
Tidak ada dalil yang tegas dalam Al-Quran dan Sunnah yang menyatakan bahawa
bumi itu bulat atau datar, sedangkan klaim ijma yang ada perlu dipertanyakan
validitasnya, karena diketahui ternyata ada beberapa ulama yang menyelisihi
klaim ijma’ tersebut.
2.
Permasalahan apakah bumi bulat atau datar bukanlah permasalahan aqidah.
3.
Jika memang bukan permasalahan aqidah terutama, tidak layak bagi kaum
muslimin berpecah belah dalam hal ini, saling mencela, menyindir dan bermusuhan
dalam rangka mendukung pendapatnya.
4.
Karena bukan masalah aqidah maka tidak bisa menyebabkan seseorang menjadi
kafir hanya karena keyakinan apakah bumi bulat atau datar. Karenanya syaikh Bin
Baz ketika mengingkari bumi berputar (beliau berpendapat bumi diam), tetapi
beliau tidak mengkafirkan yang mengatakan bumi berputar, beliau berkata, “Akan
tetapi aku tidak mengkafirkan mereka yang mengatakan demikian”.
5.
Apakah bumi itu bulat atau datar maka dikembalikan kepada penelitian dan
fakta ilmiah dan tentunya oleh para ahlinya dalam masalah ini. Allah berfirman,“Maka
bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu jika kamu tidak mengetahui”
(An-Nahl:43).
6.
Dalil Al-Quran dan Sunnah yang sudah pasti dan tegas (dalil qath’i) tidak
akan bertentangan dengan fakta ilmiah dan akal manusia yang sehat. Sebagaimana
dijelaskan bahwa tidak ada dalil tegas apakah bumi itu bulat atau datar.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan, “Semua yang telah ada dalil
pasti/qath’i maka tidak bertentangan dengan akal yang sehat”.
7.
Yang lebih penting dari “bumi datar atau bulat” adalah kita hidup di atas
bumi, akan meninggalkan bumi menuju kampung akhirat yang kekal serta bagaimana
agar bumi sebagai tempat mencari bekal untuk pulang ke kampung akhirat yaitu
bekal iman, takwa, amal kebaikan yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk di
muka bumi.
Demikian pembahasan ini, semoga artikel yang dirangkum dari berbagai sumber
ini bermanfaat dan silakan tinggalkan komentar kamu dengan bahasa yang baik
dikolom komentar dibawah ini.
Komentar
Posting Komentar